Juventus, klub raksasa Serie A, seringkali dikenal dengan kemampuannya untuk merekrut pemain-pemain kelas dunia, tetapi juga dengan kemampuannya untuk melepas mereka yang begitu berpengaruh dalam sejarah klub.
Salah satu nama yang masih membekas dalam hati para tifosi Juventus adalah Paulo Dybala. Meskipun sudah lebih dari setahun sejak sang pemain meninggalkan Turin, kenyataannya, Juventus sepertinya masih belum bisa benar-benar “move on” dari sosok Dybala. Buat kalian yang tidak ingin ketinggalan informasi terupdate mengenai seputaran tentang SEPAK BOLA, kalian bisa kunjungi JUVENTUS FC PRO.
Kepergian Paulo Dybala
Pada akhir musim 2021/2022, Juventus dan Paulo Dybala sepakat untuk berpisah setelah tujuh musim bersama. Keputusan ini datang setelah negosiasi kontrak yang berlarut-larut dan ketidakjelasan masa depan sang pemain. Dybala, yang sebelumnya menjadi salah satu bintang utama di Allianz Stadium. Akhirnya meninggalkan klub dan bergabung dengan AS Roma, yang saat itu dilatih oleh José Mourinho.
Kepergian Dybala tentu saja mengejutkan banyak pihak, baik fans Juventus maupun pengamat sepak bola. Meskipun Dybala tidak selalu tampil konsisten setiap musim, kontribusinya selama bertahun-tahun tidak bisa dipandang sebelah mata. Dengan 115 gol dalam 293 penampilan di semua kompetisi bersama Juventus, Dybala menjadi salah satu pemain terpenting dalam era dominasi di Serie A, serta bagian dari tim yang meraih banyak trofi domestik, termasuk lima gelar Serie A berturut-turut.
Peran Sentralnya di Juventus
Di bawah kepemimpinan Massimiliano Allegri, Dybala berperan sebagai pemimpin serangan yang kreatif dan seringkali menjadi pembeda dalam pertandingan penting. Sebagai pemain yang memiliki teknik luar biasa, visi permainan yang tajam, serta kema
mpuan mencetak gol yang mumpuni, Dybala sering menjadi pemain kunci dalam serangan Juventus, baik sebagai penyerang tengah, pemain sayap, maupun trequartista.
Tak bisa dipungkiri bahwa Dybala membawa aura khas Juventus di lapangan. Dengan permainan yang elegan dan karakter yang menonjol, dia menjadi salah satu wajah klub yang paling dikenali. Bahkan setelah kepergiannya, nama Dybala masih sering disebut-sebut di kalangan fans Juventus, baik di media sosial maupun di tribun stadion.
Baca Juga: Mengapa The Gunners Tak Akan Merekrut Paul Pogba Meski Gratis
Juventus Masih Sulit Move On?
Kepergian Paulo Dybala tak hanya meninggalkan kekosongan di lini depan. Tetapi juga meninggalkan rasa kehilangan emosional di hati banyak tifosi Beberapa alasan mengapa Juventus sepertinya masih belum bisa move on dari sosok Dybala antara lain:
- Kontribusi yang Tidak Tergantikan: Dybala merupakan salah satu pemain yang memiliki kemampuan untuk mengubah jalannya pertandingan hanya dengan satu sentuhan bola. Ketiadaannya meninggalkan lubang besar di lini serang Juventus yang belum sepenuhnya terisi. Meski ada beberapa pemain berbakat yang datang untuk menggantikan posisinya, tak satu pun yang bisa mereplikasi kualitas dan dampak yang dimiliki Dybala.
- Ikon Klub yang Karismatik: Dybala bukan hanya sekadar pemain, tapi juga simbol dari era kejayaan Juventus. Seiring berjalannya waktu, dia menjadi pemain dengan banyak pengikut setia yang merasa terikat emosional dengannya. Kehilangan sosok seperti Dybala lebih dari sekadar kehilangan seorang penyerang, tetapi juga kehilangan wajah yang dikenal fans di seluruh dunia. Sosoknya yang rendah hati, tetapi penuh semangat di lapangan, membuatnya menjadi salah satu figur yang paling dicintai oleh tifosi.
- Keberhasilan di Roma yang Menambah Rasa Kehilangan: Setelah pindah ke AS Roma, Dybala langsung menunjukkan kualitasnya. Pada musim debutnya, ia menjadi pemain penting bagi Roma, baik di Serie A maupun Liga Eropa. Membantu tim meraih trofi Conference League. Melihat Dybala terus bersinar di klub lain menambah rasa kehilangan bagi Juventus. Yang seolah merasakan bahwa mereka mungkin telah melepas seorang pemain yang masih bisa memberikan banyak kontribusi.
- Perpisahan yang Tidak Penuh Keharmonisan: Meski tidak ada pernyataan keras dari kedua belah pihak, perpisahan antara Juventus dan Dybala terkesan kurang mulus. Negosiasi yang berlarut-larut dan ketidakpastian kontrak menciptakan kesan bahwa kepergian Dybala tidak sepenuhnya atas dasar kesepakatan yang baik. Hal ini mungkin menambah perasaan bahwa tidak sepenuhnya “melepaskan” Dybala dengan cara yang layak.
Juventus Setelah Kepergian Dybala
Setelah kepergian Dybala, Juventus memang berusaha untuk bangkit dengan pemain-pemain baru seperti Ángel Di María, Leandro Paredes, dan Arkadiusz Milik, yang diharapkan bisa mengisi kekosongan yang ditinggalkan Dybala. Namun, meskipun mereka adalah pemain berkualitas, belum ada yang mampu mengisi peran kreatif dan karakteristik unik yang dimiliki oleh Dybala. Permainan Juventus pun tampak kurang menggigit, dengan kurangnya kreativitas dan visi permainan yang tajam.
Perekrutan yang lebih terfokus pada aspek fisik dan kedalaman
skuad, tanpa menggantikan sifat teknis dan magis yang dimiliki Dybala, membuat banyak tifosi merasa bahwa masih belum menemukan “pengganti” yang sepadan. Hal ini memperlihatkan betapa besar dampak Dybala bagi klub.
Kesimpulan
Juventus mungkin telah berusaha untuk bergerak maju, tetapi kepergian Paulo Dybala meninggalkan bekas yang sulit untuk dilupakan. Bagi banyak tifosi, Dybala buk
an hanya seorang pemain, tetapi juga bagian tak terpisahkan dari identitas Juventus dalam beberapa tahun terakhir. Meskipun klub terus berjuang untuk mencapai kembali kejayaan masa lalu. Kenangan akan Dybala tetap membekas, dan hingga saat ini, banyak yang merasa bahwa Juventus belum benar-benar bisa move on dari sosok sang bintang Argentina. Buat kalian yang tidak ingin ketinggalan informasi terupdate mengenai seputaran tentang SEPAK BOLA, kalian bisa kunjungi INTERMILANO NEWS.