Perjalanan karir Thiago Motta sebagai pelatih Juventus, dari sepak bola Eropa dan kini memasuki babak baru dalam karirnya sebagai pelatih klub tersebut.
Lahir di Sao Bernardo do Campo, Brasil, pada 28 Agustus 1982, Motta dikenal sebagai pemain yang memiliki prestasi gemilang di klub-klub elite seperti Barcelona, Inter Milan, dan Paris Saint-Germain. Setelah pensiun sebagai pemain pada tahun 2018, ia dengan cepat beralih ke dunia kepelatihan. Mengasah kemampuannya di tim-tim muda dan klub-klub Serie A.
Penunjukan Thiago Motta sebagai pelatih baru Juventus pada 13 Juni 2024. Ini merupakan langkah strategis dari klub yang tengah berusaha kembali ke jalur kesuksesan setelah masa-masa sulit. Menggantikan Massimiliano Allegri, yang dipecat setelah dianggap tidak memenuhi harapan klub.
Motta diharapkan dapat membawa segar perspektif dan taktik baru, sekaligus mengembalikan kejayaan klub di tanah Italia dan Eropa. Dengan pengalaman kepelatihan yang cukup memadai, setelah membimbing Bologna ke kualifikasi Liga Champions, harapan besar kini diletakkan di pundaknya. Berikut ini, kami akan memberikan informasi menarik yang telah kami rangkum di JUVENTUS FC PRO.
Latar Belakang Thiago Motta
Thiago Motta Santon Olivares lahir pada 28 Agustus 1982, di Sao Bernardo do Campo, Brasil. Sejak dini, ia menunjukkan bakat luar biasa dalam sepak bola, yang membawanya ke Barcelona, klub yang menjadi titik awal karir profesionalnya. Bergabung dengan Barcelona B pada tahun 2001, Motta berhasil naik ke tim utama dan menjadi bagian dari generasi emas yang mendominasi sepak bola Eropa.
Selama berada di Barcelona, ia berkontribusi pada banyak kesuksesan klub, termasuk meraih gelar La Liga dan Liga Champions. Dengan menguatkan posisinya sebagai salah satu gelandang terbaik pada masanya. Setelah enam tahun di Barcelona, Motta pindah ke beberapa klub elite Eropa, termasuk Atletico Madrid, Genoa, dan Inter Milan.
Di Inter Milan, ia mencapai puncak kesuksesannya dengan memenangkan treble, termasuk Liga Champions, Serie A, dan Coppa Italia pada tahun 2010. Kemudian, pada tahun 2012, ia bergabung dengan Paris Saint-Germain. Dimana ia meraih lebih dari 19 trofi dalam sembilan tahun, termasuk lima gelar Ligue 1.
Perjalanan karirnya sebagai pemain diakhiri pada tahun 2018, setelah mengumpulkan berbagai pengalaman berharga dari liga-liga top Eropa. Setelah pensiun, Thiago Motta beralih ke dunia kepelatihan. Memulai karirnya di PSG U-19 sebelum melatih klub-klub Serie A seperti Genoa dan Spezia. Kepiawaiannya dalam mengelola tim terlihat ketika ia ditunjuk sebagai pelatih Bologna, yang berhasil dibawanya finis di posisi kelima Serie A pada musim 2023/2024.
Karier Motta Sebagai Pemain
Karier Thiago Motta sebagai pemain dimulai ketika ia bergabung dengan akademi juvenil Barcelona, di mana ia menunjukkan bakat luar biasa sejak usia muda. Motta mengawali debutnya dengan Barcelona B pada tahun 1999. Sebelum akhirnya menarik perhatian pelatih tim utama dan mendapatkan kesempatan bermain di La Liga pada tahun 2001.
Selama enam tahun di Barcelona, ia berkontribusi dengan memastikan kelincahan dan kualitasnya di lini tengah, mencetak 10 gol dan memberikan 11 assist. Keberhasilannya di klub Catalan ini membawanya meraih berbagai gelar bergengsi. Termasuk dua gelar La Liga dan satu Liga Champions pada tahun 2006.
Setelah meninggalkan Barcelona, Motta melanjutkan kariernya dengan bermain untuk Atletico Madrid di La Liga, meskipun masa jabatan tersebut tidak begitu sukses. Ia kemudian pindah ke Genoa, di mana ia mulai menunjukkan performa yang lebih baik.
Namun, puncak kesuksesan Motta terjadi di Inter Milan selama empat musim. Dimana ia menjadi bagian penting dari tim yang meraih treble pada tahun 2010. Dalam periode ini, ia berperan besar tidak hanya dalam lini pertahanan tetapi juga dalam mengatur permainan dari lini tengah dengan visi permainannya yang luar biasa.
Setelah masa suksesnya di Inter, Motta bergabung dengan Paris Saint-Germain pada tahun 2012. Dimana ia menikmati periode keberhasilan yang menonjol dengan meraih total 19 trofi selama enam tahun. Di PSG, Motta sekali lagi berperan sebagai gelandang kunci, memainkan peran penting dalam skema permainan tim dan membantu PSG menjadi salah satu klub terkuat di Eropa.
Ia pensiun sebagai pemain pada tahun 2018 setelah meraih lima gelar Ligue 1 dan total 232 penampilan dengan menyumbangkan 12 gol untuk klub, menutup karirnya dengan prestasi yang gemilang.
Transisi Ke Dunia Kepelatihan
Setelah menyelesaikan karir bermainnya pada Mei 2018, Thiago Motta segera beralih ke dunia kepelatihan dengan semangat yang besar. Ia ditunjuk sebagai pelatih tim usia muda Paris Saint-Germain. Dimana ia berhasil mengasah keterampilan kepelatihannya dan mengembangkan para pemain muda berbakat.
Dalam peran ini, Motta mulai menerapkan filosofi permainannya yang menyerang, yang dipengaruhi oleh pengalaman bermainnya di klub-klub besar Eropa. Komitmennya untuk menciptakan tim yang kompetitif dan mengembangkan pemain muda menjadikan ia sosok yang diperhitungkan dalam dunia kepelatihan.
Pada Oktober 2019, Motta mendapatkan kesempatan untuk melatih klub Serie A, Genoa, ketika posisi kepala pelatih diisi oleh dirinya. Meskipun ia mampu memberikan beberapa hasil positif, masa jabatannya di Genoa tidak berlangsung lama. Karena ia dipecat pada bulan Desember 2019 setelah serangkaian hasil buruk.
Meskipun demikian, pengalaman tersebut memberikan Motta pelajaran berharga mengenai tantangan yang dihadapi di level tertinggi sepak bola Italia. Dia tetap bertekad untuk belajar dari setiap momen dalam karir kepelatihannya yang masih muda. Setelah Genoa, Motta melanjutkan kepelatihannya di Spezia Calcio, di mana ia berhasil membawa klub tersebut bertahan di Serie A.
Pada musim 2022, ia mendapatkan pelatihan di Bologna, di mana kepemimpinannya terbukti sukses. Ia membawa Bologna kembali ke jalur kemenangan, mencapai posisi kelima di Serie A dan memastikan tiket ke Liga Champions untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade.
Peluang di Klub Juventus
Pelantikan Thiago Motta sebagai pelatih Juventus pada 13 Juni 2024, memberikan harapan baru bagi klub yang sedang berusaha bangkit dari keterpurukan. Sebagai salah satu klub tersukses di Italia. Juventus memiliki standar tinggi dalam hal performa dan prestasi, terutama di Serie A dan Liga Champions.
Dengan pengalaman sebagai pemain di klub-klub besar dan kesuksesan sebagai pelatih di Bologna. Motta dianggap memiliki kapasitas untuk mengembalikan kejayaan Juventus di pentas domestik dan Eropa. Ketika ditunjuk, ia mendapatkan misi untuk membangun tim yang kompetitif, menarik, dan mampu bersaing dengan klub-klub elit lainnya.
Kesimpulan
Perjalanan karir Thiago Motta yang dimulai sebagai pemain yang sukses, kemudian beralih ke dunia kepelatihan. Menunjukkan dedikasi dan kemampuan yang luar biasa. Penunjukannya sebagai pelatih Juventus FC. Tidak hanya merupakan tantangan baru bagi diri Motta, tetapi juga harapan baru bagi klub yang ingin kembali ke jalur kesuksesan.
Jika anda tertarik dengan informasi yang kami berikan mengenai dunia olahraga Sepak Bola International yang telah kami rekomendasikan untuk kalian kunjungi, dengan berbagai informasi sepak bola yang menarik dan pastinya terupdate.