Juventus Tolak Marcus Rashford dan Alihkan Fokus ke Joshua Zirkzee

Juventus, salah satu klub terkemuka di Serie A, baru-baru ini telah menjadi sorotan setelah tolak tawaran untuk merekrut Marcus Rashford dari Manchester United.

Juventus Tolak Marcus Rashford dan Alihkan Fokus ke Joshua Zirkzee

Sebagai gantinya, klub asal Turin tersebut lebih tertarik pada penyerang muda, Joshua Zirkzee, yang saat ini bermain di Manchester United. Keputusan ini memperlihatkan ambisi klub dalam membangun skuad muda yang dinamis dan berpotensi tinggi.

Berikut ini akan membahas lebih dalam mengenai alasan Juventus tolak Marcus Rashford.

Latar Belakang Penolakan Terhadap Marcus Rashford

Sejak diangkatnya Erik ten Hag sebagai manajer Manchester United, situasi Marcus Rashford telah mengalami banyak perubahan.

Rashford, yang sebelumnya tidak tergantikan di skuat, mengalami kesulitan untuk mendapatkan tempat di tim utama dan sering kali terpinggirkan. Menurut laporan, ia telah dibangkucadangkan dalam tiga pertandingan terakhir tim. Keterbatasan waktu bermain ini membuatnya ingin mencari klub baru untuk melanjutkan karirnya.

Juventus pun mendapatkan tawaran untuk merekrut pemain internasional Inggris tersebut. Namun, setelah mempertimbangkan berbagai faktor, mereka memutuskan untuk menolak tawaran tersebut.

Salah satu alasan utama adalah performa Rashford yang tidak konsisten dan ketidakjelasan mengenai masa depannya di United. Selama beberapa bulan terakhir, ia mengalami penurunan performa yang signifikan, yang pada gilirannya mengakibatkan kurangnya minat dari klub-klub besar lainnya.

Keputusan Juventus untuk menolak Rashford juga mencerminkan strategi klub yang lebih luas, yaitu berfokus pada pembangunan skuat dengan pemain muda dan berpotensi.

Mereka berusaha membangun tim yang mampu bersaing di level tertinggi dalam jangka panjang, dan penandatanganan pemain berpengalaman dengan masalah performa tidak sesuai dengan visi tersebut.

Baca Juga: Langkah Serius Juventus Merekrut Bek AC Milan Fikayo Tomori

Ketertarikan Juventus pada Joshua Zirkzee

Keputusan Juventus untuk beralih fokus kepada Joshua Zirkzee menggambarkan niat klub untuk mengincar pemain dengan potensi yang lebih besar.

Zirkzee, yang saat ini berusia 23 tahun, baru bergabung dengan Manchester United dari Bayern Munich. Meskipun ia mengawali karirnya dengan baik, ia mengalami kesulitan dalam mendapatkan menit bermain reguler di Premier League, yang membuatnya kurang terlihat oleh publik.

Zirkzee dikenal sebagai striker yang memiliki kemampuan teknis yang baik, kecepatan, dan ketajaman dalam mencetak gol.

Pelatih Juventus, Thiago Motta, dilaporkan yakin dapat mengeluarkan potensi terbaik dari Zirkzee, terutama karena keduanya memiliki pengalaman kerja yang baik saat Motta berada di Bologna. Zirkzee dianggap bisa menjadi aset berharga untuk Juventus dalam membangun tim yang lebih muda serta dinamis.

Di musim ini, Zirkzee telah tampil dalam 26 pertandingan di semua kompetisi untuk Manchester United, meskipun ia hanya mencetak empat gol.

Keterbatasan ini menunjukkan bahwa meskipun ia memiliki banyak potensi, ia perlu waktu untuk berkembang dan beradaptasi dengan kecepatan kompetisi tingkat atas. Keberadaan Zirkzee di dalam skuat Juventus diharapkan mampu memberikan dampak positif dan mendongkrak performanya di lapangan.

Perbandingan Antara Rashford  Dan Zirkzee

Juventus Tolak Marcus Rashford

Ketika membandingkan Marcus Rashford dan Joshua Zirkzee, terdapat beberapa aspek yang perlu diperhatikan. Rashford merupakan pemain yang lebih berpengalaman, dengan banyak caps untuk tim nasional Inggris dan berbagai trofi yang telah diraih bersama Manchester United.

Namun, dalam dua musim terakhir, Rashford cenderung mengalami masalah form dan cedera. Yang berdampak pada konsistensinya sebagai pencetak gol dan penggerak serangan. Ketergantungan pada gaya mainnya yang cepat mungkin membuatnya kurang cocok dengan strategi Juventus yang membutuhkan lebih banyak fleksibilitas.

Di sisi lain, Zirkzee adalah pemain muda yang memiliki seluruh karir di depan mata. Meskipun ia belum memiliki banyak pengalaman langsung di liga, kelebihannya adalah potensinya untuk berkembang.

Juventus tampaknya lebih percaya untuk menanamkan investasi jangka panjang, dan Zirkzee memiliki keterampilan yang dapat diracik oleh pelatih menjadi lebih baik. Terlebih lagi, Zirkzee memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan berbagai posisi di lini depan, memberi Juventus opsi taktis yang lebih luas.

Keputusan Strategis Juventus

Juventus saat ini berada dalam proses perubahan yang signifikan di dalam klub. Pasca periode sukses mereka di awal 2010-an, klub ini telah mengalami beberapa tahun yang kurang memuaskan. Dengan perubahan pelatih dan masalah keuangan. Keputusan untuk tidak mengejar Marcus Rashford dan mengalihkan fokus kepada muda Zirkzee adalah bagian dari langkah strategis dalam membangun kembali identitas dan visi klub.

Juventus kini menginginkan skuat yang terdiri dari pemain muda berbakat yang dapat bekerja sama untuk menggapai kesuksesan dalam jangka panjang. Pelatih Thiago Motta, yang dikenal dengan pendekatan yang lebih modern, diyakini mampu meramu strategi permainan dengan memanfaatkan kecepatan dan keterampilan Zirkzee.

Dengan menggangkat pemain muda, Juventus juga berusaha untuk mengurangi beban keuangan yang dihasilkan oleh gaji tinggi para bintang senior yang tidak lagi berkontribusi secara maksimal.

Klub juga memperhatikan perkembangan di kompetisi Eropa dan menjadikan masing-masing bagian dari skuat seimbang. Itu sebabnya menempatkan potensi pemain muda dalam lingkup yang tepat menjadi aspek penting dalam mengembangkan tim. Zirkzee diharapkan menjadi bagian integral dari proyek ini jika kesepakatan tercapai.

Dampak Jangka Panjang bagi Juventus

Keputusan untuk mengutamakan Zirkzee daripada Rashford tidak hanya berdampak pada transfer jangka pendek. Tetapi juga mencerminkan komitmen Juventus dalam membangun skuat yang lebih berkelanjutan.

Dengan menyimpan anggaran untuk pemain muda yang sudah terbukti dan tidak membangun tim dengan jangka pendek. Juventus berambisi untuk kembali ke jalur kesuksesan. Melalui perubahan ini, mereka berharap dapat kembali bersaing di level atas di Serie A dan Eropa.

Jika Zirkzee bergabung dengan Juventus, ia akan memiliki kesempatan yang lebih baik. Untuk mendapatkan waktu bermain reguler, yang akan sangat penting untuk perkembangannya.

Dalam lingkungan yang mendukung di Juventus, pemain muda ini dapat mengasah keterampilannya. Beradaptasi dengan gaya permainan yang lebih berbeda, dan berkembang menjadi salah satu striker yang produktif di liga.

Lebih lanjut, keputusan Juventus untuk menolak Rashford juga dapat memberi sinyal kepada pemain-pemain lain bahwa klub ini tidak akan menerima pemain yang tidak menunjukkan komitmen untuk berkembang.

Hal ini dapat meningkatkan tingkat persaingan dalam skuad, di mana setiap pemain ingin mendapatkan tempat utama dalam tim yang sedang membangun suasana kompetitif.

Kesimpulan

​Keputusan Juventus untuk menolak Marcus Rashford dan lebih memilih Joshua Zirkzee memberikan gambaran jelas tentang arah yang diambil oleh klub.​ Dengan fokus yang lebih pada pemain muda, Juventus berusaha membangun tim yang dapat bersaing di level teratas selama bertahun-tahun ke depan. Strategi ini bukan saja bertujuan untuk meraih kesuksesan di lapangan, tetapi juga memperkuat identitas klub yang telah lama mereka pegang.

Juventus sedang menyiapkan suatu proyek besar yang bertujuan untuk membangun kembali kejayaan mereka yang hilang. Dan investasi dalam potensi muda seperti Zirkzee adalah langkah penting dalam menuju tujuan tersebut. Ketahui lebih banyak informasi seperti Juventus yang tolak Marcus Rashford ini hanya dengan mengklik link SEPAK BOLA ini.